Author     : Orizuruzen

Title           : Comeback – First Love

Genre        : Romance – happy

Rate           : General

Length      : Oneshot [2,123 words]

Main Cast :

  • Bang Mir – MBLAQ
  • Yong Jung Jae – OCs

Cameo Cast :

  • Daniel Choi ak.a Drama – Dalmatian
  • Bae Suzy – Miss A

Disclaimer  : ORIZURUZEN illustration AREA ONLY! No OTHERS AUTHOR!

Summary    :

Jika cinta, pasti akan kembali. Karna cinta sederhana, sesederhana lima alfabet yang membentuknya.

(***)

“Kita,”ucapnya terhenti, “Putus saja”

Jung Jae tersenyum, ia mengangguk pelan. “Aku juga berfikir begitu”

“Aku kalah, aku tidak akan bisa hidup dibayang-bayang orang itu.”Daniel memainkan jari-jemarinya, terjadi kecanggungan diantara dirinya dan juga gadis di depannya. “Manusia melawan bayangan, tidak akan pernah menang”

“Maaf ..”Ia menunduk, tidak berani menatap wajah Daniel. “Seharusnya kita tidak pernah terlibat dengan perjodohan konyol itu”

“Jangan ucapkan kata konyol,”Potongnya cepat, “aku tersinggung dan merasa bersalah. Lagi pula, mereka melakukannya karna tidak ingin kau sedih”Katanya terkekeh, menunjukkan eye smile yang pasti akan sangat dirindukan oleh Jung Jae.

“Aku harap, kau juga menemukan kebahagiaanmu. Bertemu dengan gadis yang benar-benar mencintaimu”Jung Jae mengulur tangannya, menyentuh pundak Daniel dan menepuknya.

“Jika aku merindukanmu, boleh aku mengatakannya? Dan jika aku ingin melihat wajahmu, boleh aku memintamu untuk datang?”

Jung Jae mengangguk, “Lagi pula, putus bukan berarti kita tidak boleh bertemu lagi bukan? Hehe, kita bisa memulainya dari sahabat lagi”

“Perpisahaan akan tetap selalu sakit ya, benar-benar sakit”guman Daniel, ia memandang wajah Jung Jae lebih lama. Ia yakin, pasti akan sangat merindukkan senyuman dari gadis itu.

“Apa?”

“Tidak. Hanya saja, aku senang karna kita bisa saling terbuka,”Daniel kembali terkekeh, “Kau ingin pergi? Ku antar?”tawarnya.

Jung Jae menggeleng. “Sudah saatnya kau tidak membiasakan itu,”Gadis itu menyikut Daniel, “aku bukan pacarmu lagi, loh”

(**)

Jung Jae menghirup udara siang hari itu, kini ia sedang duduk bersantai di kursi panjang. Menikmati pemandangan taman bermain yang dikelilingi oleh anak-anak kecil. Melihat itu, ia tersenyum sendiri dan teringat dengan masa lalu.

Ketika ia jatuh cinta,

Menaruh hatinya untuk pertama kali, kepada ..

Cinta pertamanya ..

[FLASHBACK]

“Oi, Ketua kelas. Kau ini molor mulu sih,”Lelaki itu menekan lengan gadis itu dengan telunjuknya dan terkekeh sendiri. “Bentar lagi, Han Seongsangnim bakal datang. Mau di suruh berdiri di depan?”Lanjutnya lagi, seakan masih betah untuk menganggu gadis yang tertidur dan mengunakan tangannya sebagai bantal.

Gadis itu tersentak, dan kebinggungan sendiri ketika melihat sekeliling kelas sudah kosong. Di sana hanya tinggal dirinya, juga lelaki berambut panjang di depannya yang meyeringai lebar.

“Ka-kau!”Tunjuknya, kaget sendiri. Dan menepuk dahinya, berdesis. “Loh, kemana semua orang?”

“Hari ini kau bolos piket lagi,”Lelaki itu meringis, memegang pinggulnya. “Aww, sakit. Uhh~ pegal sekali”ucapnya berulang-ulang, sesekali melirik ke gadis itu.

Gadis itu memejamkan matanya kuat-kuat dan tersenyum kaku ke arahnya. “Terima kasih, Siapa namamu?”tanyanya.

“Oh, jadi selama ini ketua kelas tidak kenal aku?”Ia berdecak, “Padahal aku duduk di depanmu, loh”protesnya, dan kembali mengumbar seringaian.”Tapi, ya sudahlah. Bang Mir, siswa terganteng disini. Hehe”Mir mengacungkan jempolnya seraya tertawa.

Gadis itu mencibir, tapi ikut tersenyum ketika melihat itu. “Kau ini, sepertinya suka sekali tersenyum”ucapnya seraya menyurukkan buku-buku miliknya ke dalam tas.

“Hmm!”Mir mengangguk semangat, “Orang bilang, jika kita tersenyum itu akan membuat orang bahagia.”

“karna itu kau tersenyum?”tanyanya, “aku suka .. aku suka senyummu”ucap gadis itu langsung, “Yong Jung Jae. Kau bisa memanggilku, Jung Jae. Kalau mau”

***

“Mir, sini. Aku membawakan sesuatu”panggil seseorang di daun pintu, Bae Suzy. Ia melambai seraya tersenyum. “Kau suka permen bukan? Aku membelikanmu lollipop dan beberapa coklat”Badannya bergerak-gerak –mungkin karna malu dan menyodorkan Mir sebuah kotak berukuran sedang.

“Oh, ya?”ujar Mir, exited sendiri. “Makasih, kau  sudah repot-repot membawa ini kemari”

Jung Jae yang sedang membaca buku, tanpa sengaja mendengar percakapan itu. Entah kenapa, hatinya menjadi berdesir. Ia marah, tapi kenapa ia harus marah. Jung Jae baru berteman dengan Mir beberapa minggu yang lalu, dan bukan hanya Mir teman lelakinya. Tapi kenapa, setiap melihat lelaki itu dikelilingi oleh seorang gadis, ia merasa panas?

“Terus .. terus aja ketawa!”ucap Jung Jae kesal sendiri, pensil yang dari tadi ia pegang, ia tusuk-tusuk ke meja hingga patah.

“Jung Jae, akhir-akhir ini. Kakak kelas itu, suka sekali menghampiri, Mir. Jangan-jangan mereka ada hubungan khusus”Bisik teman Jung Jae, “Aiih~ aku ingin sekali dekat seperti itu dengan Mir”

“Haaaaaaaah!!”teriak Jung Jae, ia mengacak rambutnya kasar dan membenamkan kepala dimeja.

“Oi, ketua kelas. Kau kenapa?”Mir mengetuk meja dengan memiringkan kepala. Ia lalu menyodorkan Jung Jae beberapa permen batangan, “Ambilah ..”

Jung Jae berdecak, “Aku tidak mau, kau saja yang makan. Bukannya orang itu memberikannya untukmu, itu berarti spesial”

“Ini, supaya ketua kelas tidak molor lagi,”katanya sambil menarik tangan Jung Jae, menaruh permen itu di atasnya. “Bukankah, permen ini sama saja. Membeli dan diberi itu sama saja”ujar Mir polos.

“Salah”potong Jung Jae cepat, “Ketika orang memberi, berarti ia menaruh suatu harapan. Agar kau bisa mengingatnya, dan menganggap dirinya yang terbaik. Permen ini .. khusus dibuat untuk kau, dan tidak boleh sembarangan memberi orang”Gadis itu menarik tangan Mir, kembali memberikan permen itu.

“Kalau begitu, berikan aku yang seperti ini juga”Mir membalikkan isi kotak itu dan membuat beberapa permen dan coklat berhamburan di atas meja Jung Jae.

“Apa?”

“Aku ingin ketua kelas selalu mengingatku dan karna memang ketua kelas adalah yang terbaik. Jadi, tolong berikan aku ini juga”Mir menyeringai seperti biasa.

Jatuh, Jung Jae sudah terlalu jauh untuk terjatuh. Ia sudah masuk ke dalam lubang, dan tidak akan pernah bisa untuk keluar kembali. Gadis itu merasakan hatinya berdenyut, jantungnya terpompa untuk terus berdetak cepat. 

Ia tidak tahu pasti apa ini, ia belum pernah merasakannya.

“Mir ..”panggil Jung Jae tiba-tiba, ia memegang jantungnya. “Jika hati kita berdenyut dan jantung bergerak dengan cepat, apa artinya itu?”

“Ketua kelas sakit? Apa jantungmu terasa sangat sakit dan sesak?”tanyanya, panik.

“Bukan, bukan itu. Ini berbeda. Lebih ke perasaan senang, bukan sakit. Aku tidak tahu pasti yang jelas, ia berdesir”

“Oh, itu pertanda kau sedang jatuh cinta”Mir menyeringai, lalu kembali sibuk memilah permen di atas meja. Tanpa Jung Jae sadari, lelaki itu meliriknya sekilas.

Apakah ini memang cinta? Cinta pertamanya ..

Untuk pertama kali.

***

“Tolong jauhi, Mir”

Jung Jae mundur beberapa langkah, manik matanya sudah berkilau. Ia mengadahkan kepala, menahan agar bulir-bulir matanya tidak jatuh.

“Demi aku, tolong jauhi lelaki itu”Lanjut gadis itu, sepertinya Bae Suzy yang selalu mendekati Mir. “Aku di diagnosis penyakit oleh dokter dan sudah terlalu parah. Aku hanya ingin di sisa-sisa hidupku, Mir menjadi seseorang yang bisa menemaniku.”

Jung Jae membuang muka, “Aku bukan siapa-siapa Mir, untuk apa kau menemui aku? Jika kau ingin bersamanya, bicara dengannya jangan denganku”ucapnya jengkel sendiri, ia marah, tentu.

“Bukankah kau selama ini selalu ada di dekatnya? Banyak orang yang mengatakan kalau kalian berdua pacaran”

Ia mengepalkan tangannya, “Aku sudah bilang kami tidak ada hubungan,”Mata Jung Jae menegang, ketika ia melirik ke gerbang dan melihat Mir melambai ke arahnya. “Itu Mir, katakan saja apa yang ingin kau katakan!”tegas Jung Jae, ia lalu berlalu dari hadapan gadis itu. Dan melewati Mir yang baru saja ingin menyapanya.

Mir memicingkan mata, lalu menghembuskan nafas berat. 

“Kau berbohong denganku? Orang seperti dia, untuk apa ditunggu? Toh, ia tidak suka denganmu. Jadilah pacarku, aku bahkan lebih baik darinya”  

***

Semenjak pertemua antara dirinya dan kakak kelas itu, hubungan Jung Jae menjadi renggang dengan Mir. Ia selalu menghindar dan sering membuat kesalahan-kesalahan agar membuat Mir membenci ataupun menjauhi dirinya. Tapi, ini sangat susah dan rumit untuk Jung Jae karna lelaki itu selalu membalasnya dengan senyuman. Sampai akhirnya, Jung Jae berkata kasar dan membuat Mir merasa kecewa terhadapnya.

Sebulan kemudian, terdengar kalau Mir dan Bae Suzy itu berpacaran. Membuat seluruh sekolah heboh. Karna mereka pikir, Jung Jae dan Mir lah yang pacaran.

Lulus SMA, Jung Jae tidak mendengar kabar apa-apa lagi dari Mir. Lelaki itu sudah menghilang dari sisinya, sahabatnya sekaligus cinta pertamanya. Tapi, ia tidak pernah lupa dengan kata-kata lelaki itu akan selalu mengingatnya.

‘aku ingin ketua kelas selalu mengingatku’

Kata-kata yang telah membuatnya jatuh.

 [END FLASHBACK]

I Like U, Neomul saranghae~

Jung Jae tersentak sendiri, ketika mendengar ponselnya bergetar. Ia menggeleng pelan seraya tersenyum kecil dan mengambil ponsel flipnya.

Satu pesan masuk. Unknow.

“Ketua kelas. Jangan lupa besok reuni sekolah. Tidak boleh telat, tidak boleh terlambat. Jam 12.20, di Cafe dekat sekolah. Seluruh siswa akan datang menghadiri acara itu. Kau jangan sampai tidak datang ya^^.

Oh Hani -Your Bestfriend”

Ia memijit pelipisnya seraya berfikir. Sebelumnya Jung Jae tidak pernah membuat janji, bahkan ia tidak tahu sama sekali tentang acara reuni sekolah. Ditambah lagi seluruh anak akan datang kesana, terlebih .. lelaki itu.

Jung Jae berdesis, “Kenapa, Apa yang bayanganmu lakukan disini. Mir?”tanyanya seraya memukul dada pelan. “Aku harap, kau masih tetap sama”ujarnya lagi, sebelum beranjak meninggalkan bangku kayu itu.

***

Gadis itu telah rapi dengan segala perlengkapan bajunya. Ia mengerai rambut ikal berwarna coklat panjang itu dan memberikan sentuhan manis di penjepit berbentuk permen, terjepit di poninya.

12.18 . Jarum jam sudah menunjukkan pukul terlambat. Walaupun Jung Jae tahu itu, tapi ia tetap melangkah berlawanan arah. Ia binggung, pikirannya tiba-tiba menjadi kosong. Entah karna terlalu senang, atau takut.

Takut ..

Takut kalau lelaki yang selama ini ia pikirkan, telah berubah menjadi sosok yang ia tidak di inginkan. Bagaimana kalau Mir sudah menikah, Bagaimana kalau ia sudah mempunyai anak, Bagaimana kalau dirinya sudah melupakan semua tentang Jung Jae? Dan bagaimana-bagaimana lainnya.

Jung Jae duduk menepi, di pinggiran kolam ikan yang terdapat di taman. Ia merenggangkan otot kakinya, sakit karna terus berjalan dari rumahnya tadi. Pikirannya masih menerawang jauh, bahkan tidak merasa sadar kalau ponselnya terus bergetar.

Gadis itu tersentak sendiri, dan menjadi linglung melihat ke kiri dan ke kanan. Tak lama, ia mengobrak-abrik tasnya. Apalagi kalau bukan ponsel. Sampai pada ringtone yang ke dua puluh, ia mengangkatnya.

“Hallo”ucapnya serak dan berdehem untuk membetulkan suaranya.

“Bodoh! Kau dimana?? Kenapa baru angkat sekarang! Cepat katakan dimana?! Apa kau tidak tahu kalau aku sangat cemas! Oi, Ketua kelas!”cerocos orang di seberang sana, ia terdengar ngos-ngosan setelah berhenti berbicara.

“e-eh-eh .. aku, tidak tahu. Ah, astaga. Aku berjalan terlalu jauh, maaf aku telat. Mungkin ini beberapa meter dari daerah timur sekolah, aku akan kesana. Kalian mulai saja dulu acaranya”

“JANGAN KEMANA-MANA! Aku akan kesana, jangan mencoba untuk bergerak! Tetap di sana, mengerti!”teriak orang itu lagi, dan langsung menutup telphone.

KLIK.

Jung Jae terbengong sendiri begitu telphone di matikan. Perlahan ia menjauhkan ponselnya dan mendelik, saat ia sadar suara siapa di telphone itu.

“Mir?”gumannya. Ia mengigit bibir bawahnya, ketakutan sendiri.

TAP TAP.

 Terdengar bunyi sepatu yang membentur aspal yang semakin mendekat. Dan berhenti, tepat di depan Jung Jae. Sepasang sepatu sneaker berwarna gelap, tengah bertengger bersama dengan pemiliknya.

Gadis itu mendongak, menatap seorang lelaki bertubuh semampai sedang bertumpuh lutut. Beberapa peluh sudah memenuhi wajahnya dengan nafas yang tidak beraturan. Melihat itu, Jung Jae langsung beranjak untuk berdiri.

“Ketemu”ujarnya seraya menyeringai seperti biasa. “Sudah lama ya, ketua kelas”Dan tekekeh, tanpa arti yang jelas. Ia menegakkan tubuhnya, berjalan perlahan ke depan dan langsung menarik tubuh mungil gadis itu ke dalam bekapannya. “Aih, ketua kelas selalu membuatku khawatir”

Bibir Jung Jae bergetar, bulir-bulir air matanya sudah menyerbak keluar. Ia tidak bisa menahannya, tidak bisa lagi. Gadis itu sangat rindu, rindu .. terhadap lelaki yang ada di depannya ini.

Yang paling ia rindukan adalah ..

Senyuman itu, seringaian khas yang membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya.

Jung Jae terus terisak, sampai pelukan itu dilepaskan. Ia mengosok kedua matanya, tidak berani untuk menatap Mir untuk detik-detik ini. Kini, ia telah kembali duduk dan Mir berdiri di depannya. Menatap Jung Jae dengan memicingkan mata, seperti ada penyesalan di hatinya. Lalu, Mir berjongkok, agar dapat melihat wajah gadis itu yang terkejut dan juga berantakan.

“Ma-maaf”ujar Jung Jae terisak, “Maaf telah membuatmu terluka dengan kata-kataku, setelah itu aku merasa .. Aku adalah orang yang paling jahat dengan Mir”

Untuk pertama kalinya, Jung Jae melihat Mir tidak menyeringai seperti biasanya. Ia hanya diam, mengangguk tanpa arti yang jelas.

“aku,”ucap gadis itu terhenti lagi, “aku suka kau ..  Dari .. se-sejak pertama kali aku melihat senyummu”

Mir menghembuskan nafas, ia menundukkan kepala. “Kau tahu, kau adalah orang istimewah di masa-masa itu. Selama 6 tahun ini, aku tidak bisa melupakan sosokmu, kau begitu menganggu kehidupanku”Ia mendesah, “Karna kau terus-terusan menolakku dan terlihat begitu menjauhiku, aku pergi tanpa meminta penjelasan.”

Gadis itu mendelik seraya mengerjap-ngerjapkan matanya, “Menolakmu? Kau tidak pernah mengatakan kalau kau suka padaku”

Ia kembali menyeringai, “Cinta, bukan sesuatu yang harus diucapkan ketua kelas. Aku lebih suka untuk melakukan”Lanjutnya lagi, “Seperti sekarang, aku datang seperti orang bodoh mengkhwatirkanmu, ini semua karna aku suka ketua kelas”

Mir beranjak, ia membersihkan lututnya dari debu pasir yang menempel. Lalu tersenyum, mengulurkan tangan ke arah Jung Jae. “Ayo, semua orang pasti menunggu”

Jung Jae tertawa, ia menyekah air matanya dan menyambut uluran tangan Mir. “Hello First Love!”gumannya seraya terkekeh.

“Uh, kau mengucapkan apa?”

Gadis itu melirik ke arah Mir, lalu melingkarkan tangannya ke lengan lelaki itu. “Tidak, lupakan saja”Jung Jae kembali menoleh ke lelaki itu, “Kau menerimaku atau tidak?”

Mir tersenyum jahil, “Siapa bilang? Aku kan tidak bilang kalau ketua kelas pacarku sekarang.”

“Mirrrr!!”pekik Jung Jae seraya memukul pelan lengan Mir.

Lelaki itu tertawa terbahak-bahak, lalu menarik Jung Jae untuk mencekiknya menggunakan lengan tangan dan menjitak kepalanya. “Tentu saja aku menerimamu. Cinta pertama itu, cinta yang tulus tumbuh dari hati dan murni karna aku mencintaimu”

Mereka menyusuri jalan, menebarkan senyuman juga terlarut dalam kerinduan, kesenangan, dan kata ‘CINTA’.

_END_

Yap, seutuhnya cerita ini bukan murni dari otak aku. Aku .. mengadaptasi dari komik judul ‘Love that should i have’ hehe. Abisnya aku jatuh cinta, sama karakter Maru disitu ❤ ❤ wkwk. Sebenernya ini buat lomba -.- tapi gak menang, dan aku tahu apa penyebabnya karna cerita ini jelek banget setelah aku baca -_______- Happy Reading BADers ~